Indiekraf.com – Beberapa waktu lalu, Burgreens bersama dengan green Rebel memberikan kabar baik. Mereka berhasil meluncurkan kampanye bertajuk ‘Veganuary Indonesia’. Kampanye itu sendiri berisikan ajakan untuk mengkonsumsi makanan dengan bahan dasar 100% nabati satu kali sehari. Kira-kira kenapa ya campaign ini menjadi viral? Simak beritanya berikut ini, yuk!
Veganuary Indonesia: Campaign Ajak Jadi Vegetarian, kah?
Di hari Selasa (28/12) lalu, Burgreens dan green Rebel resmi berkerjasama dalam perilisan kampanye terbaru. Keduanya meluncurkan campaign dengan judul ‘Veganuary Indonesia’. Sesuai dengan namanya, mereka mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dengan bahan dasar 100% nabati dalam sehari. Kampanye ini juga dilakukan selama bulan Januari 2022 dan disebut juga sebagai gerakan flexitarian.
Bukan tanpa maksud, mereka sengaja mengumumkan kampanye ini dengan tujuan tertentu nih. Mereka ingin mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan mengajak untuk melindungi lingkungan. Keren banget, ya?
Gerakan Veganuary yang Sudah Ada Sejak Tahun 2014
Sebenarnya, gerakan Veganuary Indonesia ini termasuk yang pertama di Indonesia. Akan tetapi, di negara lain sudah sempat ada gerakan seperti ini yang dilakukan. Di tahun 2014 lalu, organisasi nirlaba asal Inggris menginisiasi gerakan Veganuary. Mereka mengajak masyarakat untuk mencoba menjadi ‘vegan’ di bulan Januari dan seterusnya. Pada tahun 2021 ini, kampanye tersebut bahkan berhasil membuat 500,000 orang dari berbagai belahan dunia untuk ikut mencobanya.
Helga Angelina sebagai Co-Founder dan CEO dari Burgreens dan Green Rebel pun memberikan pertanyaannya. “Kembali ke diet nenek moyang Indonesia yang kaya akan ragam protein nabati dan rendah konsumsi daging hewan dan susu sapi, sangat sejalan dengan Planetary Healthy Diet.” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa dengan versi flexitarian pada kampanye ini, mereka mengharapkan tujuan lain. “Dengan versi flexitarian dari Veganuary Indonesia, kita berharap bisa menjadi pintu utama untuk masyarakat Indonesia mulai menghargai aneka ragam protein nabati yang tidak hanya sehat untuk mereka, tapi juga membantu kelestarian bumi,” terang Helga.