INDIEKRAF.COM – Bekerja secara remote memang sudah jadi tren baru di kalangan milenial saat ini. Bekerja dari mana saja dengan waktu yang lebih bebas jadi salah satu alasan banyak orang memilih bekerja secara remote. Walapun terkesan santai, bekerja remote justru bisa lebih melelahkan daripada pekerja konvensional.
Ya, salah satu yang membuat kerja remote menjadi berasa lebih berat, karen adanya kebebasan waktu dan tempat tersebut. Khususnya bagi anda yang memang workaholic. Dijamin bekerja remote justru membuat kita jadi lupa waktu, kapan istirahat dan kapan harus meluangkan waktu dengan keluarga.
Nah, saat ini khususnya bagi umat Muslim akan memasuki bulan puasa, yang sudah menghitung hari, tentu bagi para remote worker, bulan Ramadhan ini akan memberikan tantangan tersendiri.
Apalagi bagi kebanyakan remote worker yang berafiliasi dengan perusahaan asing di Eropa dan Amerika Serikat. Sehingga seringkali menuntut para pekerja remote harus beraktivitas kerja di waktu malam, menyesuaikan dengan waktu di belahan Eropa dan AS.
Lalu seperti apa ya, agar kita – kita yang pekerja remote ini bisa tetap fit dan kreatif dalam beraktivitas selama bulan puasa, bagi yang melaksanakannya? Simak bagaimana ulasan Indiekraf.com berikut ini:
Baca Juga:
-
Jaga asupan gizi dan makanan
Salah satu ciri, atau kebiasaan pekerja remote adalah ngemil, baik itu makanan ringan ataupun minuman, seperti soda dan kopi. Mamin ini memang jadi rekan mereka dalam melakukan pekerjaan.
Bagi anda yang melaksanakan ibadah puasa, dan harus bekerja remote di malam hari, sebaiknya mulai memilah snack yang ingin dijadikan kudapan. Hindari makanan dengan kadar garam dan MSG yang tinggi, karena itu akan membuat anda mudah kehausan di keesokan harinya.
Begitu juga dengan minuman yang menemani anda bekerja, sebisa mungkin, anda harus mengurangi soda, minuman dengan kadar gula tinggi, serta kopi. Karena minuman manis dan soda, relatif membuat badan lebih lemas pada keesokan hari. Sedangkan kopi, dengan caffeine nya akan membuat tubuh memang bisa standby lebih lama, tapi justru bikan lemas di waktu selanjutnya.
Anda, bisa mengganti snack dan makanan ringan, dengan makanan yang lebih sehat. Seperti misalnya buah – buahan atau energy bar. Atau jika anda ingin sesuatu yang renyah, kacang rendah lemak , buah kering, atau sereal kering bisa jadi opsi yang baik. Karena, makanan – makanan tersebut, justru akan memberikan asupan energi yang baik bagi anda, ketika menjalankan ibadah puasa keesokan hari.
2. Berolahraga dengan teratur
Dengan adanya perubahan pola makan selama puasa, maka tubuh juga akan beradaptasi, dan lemas di awal puasa memang jadi salah satu gejalannya. Apalagi bagi anda yang senang atau harus bekerja di malam hari, di saat orang lain beristirahat, tentu hal ini akan menjadi sesuatu yang tidak mudah, jika kita tidak menyiapkan antisipasinya.
Salah satu hal yang bisa mengantisipasi lemasnya tubuh selama berpuasa bagi para remote worker, adalah intensif berolahraga di bulan Ramadhan. Anda hanya perlu berolahraga ringan selama bulan puasa, namun dengan intensitas yang konsisten.
Beberapa program olahraga di dalam ruangan yang banyak tersedia di berbagai aplikasi Android bisa jadi pilihan jika memang anda sulit mencari waktu berolahraga di luar ruangan.
Meskipun, opsi terbaik, sebenarnya adalah olahraga di luar ruangan. Seperti sekedar joging atau berjalan – jalan di sore hari, menjelang waktu berbuka. Karena dengan olahraga luar ruangan seperti ini, selain mendapatkan manfaatkan fisik, anda juga bisa mendapatkan udara segar, plus berinteraksi dengan teman dan rekan di jalan yang anda jumpai.
Olahraga membuat badan kita lebih fit, karena membuat aliran darah dan oksigen menjadi lebih lancar. Sehingga niscaya akan mampu menambah performa kerja anda.
3. Atur pola istirahat
Dengan adanya bulan Puasa, maka bagi anda para pekera remote, mengatur ulang pola istirahat juga menjadi penting. Karena, tubuh akan berusaha beradaptasi dengan pola makan yang juga berubah.
Jika memang memungkinkan, ada baiknya pola istirahat dibuat pada malam hari, dan kerja dilakukan pada pagi-siang hari pada jam normal.
Selain karena bekerja di malam hari lebih berat bagi tubuh, juga ketika anda sudah bekerja di siang hari, maka pada malamnya anda akan bisa lebih fokus beribadah, seperti Shalat Tarawih, dan ngaji.
Jika memang tidak memungkinkan, sore hari bisa jadi opsi anda untuk beristirahat. Karena tidur di pagi-siang hari, sebenarnya juga kurang baik bagi tubuh kita dan niscaya terasa lebih letih.