Indiekraf.com- Pemerintah Kota Malang terus berupaya memperkuat industri kreatif dari berbagai sektor agar bisa selalu bersaing di era industri 5.0 ini. Salah satunya dengan melakukan kegiatan workshop teknis industri subsektor kerajinan Electroforming di ballroom Ijen Suites Resort and Convention selama dua hari (22-23 Februari 2021). Workshop inipun diikuti sebanyak 30 pelaku usaha kecil menengah yang ada di Kota Malang.
Menurut penanggung jawab acara workshop dari Diskopindag kota Malang Dian Likos Amelia, workshop kali ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada pelaku-pelaku usaha kecil agar terus menumbuhkan kreasi kriya khususnya electroforming. Workshop ini terselenggara berkat dukungan dari Pemerintah kota Malang beserta Dinas Kerajinan Nasional atau Dekranasda Kota Malang.
Baca juga :
Mengenal Brownies Crispy Gaspole Yang Lagi Hype Di Kota Malang
Jaring Pelaku Ekonomi Kreatif Melalui BISMA, Bekraf Gelar BIGGER di Malang
Kota Malang Ingin Dikenal Dunia Dengan Ekonomi Kreatif
“Jadi selama ini sudah bergerak di bidang aksesoris tidak hanya membuat gelang atau kalung saja namun saat ini mereka dituntut untuk berinovasi dengan memanfaatkan limbah yang tidak terpakai menjadi barang yang layak jual serta memiliki nilai jual tinggi,”kata Dian Likos Amelia.
Sementara itu, Wahyu Ratnasari sebagai narasumber workshop electroforming mengatakan jika kerajinan electrofarming merupakan seni alternatif metode pelapisan dengan tampilan logam yang diaplikasikan pada produk kerajinan. Kemudian ditambah dengan material non logam atau bahan-bahan natural.
Untuk di kota Malang sendiri, perajin yang melakoni usaha ini belum begitu banyak,sehingga diperlukan adanya workshop agar nantinya akan tumbuh perajin-perajin baru.
“Sebelumnya saya pernah adakan workshop seperti , banyak yang ikut workshop namun yang benar benar menseriusi cuma 1 orang, harapan saya untuk yang tahun ini bisa berkembang dan bisa membentuk satu komunitas sehingga saling kolaborasi, hingga bisa eksport produk ke luar negeri,”kata wanita yang akrab disapa Ratna.
Baca juga :
Sekarang Bisa Ngopi Sambil Naik Bus di Kota Malang
Komunitas Aplikasi Dan Gim Malang Terima Banper Dari Kemenparekraf Melalui Bappeda Kota Malang
Lebih lanjut alumni Universitas Brawijaya jurusan manajemen ekonomi perbankan ini mengatakan jika kerajinan electroforming ini sebenarnya cukup mudah yakni bahan tinggal di lem, lalu diberi karbon, lalu kering dan kemudian di celupkan ke cairan kimia.
“Kan prosesnya cuma di lem,dikasih karbon, kering terus dicelup, tinggal nunggu sejam atau 2 jam tergantung ukuran,”tambah Ratna.
Banyak sekali hasil dari kerajinan electroforming tidak hanya dijadikan hiasan dinding, namun juga dijadikan hiasan bentuk lain seperti jam dinding,bros,kalung.
“Jadi tidak hanya untuk home decor saja tapi bisa dibentuk untuk aksesoris lain, bisa dijadikan bentuk lain seperti jam dinding,bros,kap lampu,”ungkap ibu 5 anak ini.
Ratna berharap akan ada lanjutan workshop electroforming yang lebih menarik dari yang ada saat ini, dan peminatnya lebih banyak dari hari ini.