Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifSeni Pertunjukan

Berharap Usai, Seniman Kampung Celaket Gelar Ritual Usir Pagebluk Covid-19

Indiekraf.com-Pandemi covid-19 yang masih belum usai hingga saat ini, mengundang keprihatinan seniman dan budayawan yang tergabung dalam komunitas seniman dan budayawan Kampung Celaket beberapa seniman dan budayawan seperti Mbah Yongki Irawan, Pak Suroso Topeng, Ki Suryo hadir dalam kegiatan ritual Umbul Doa Tolak Balak yang berlangsung di halaman gedung kesenian Kampung Celaket, Sabtu(31/07/21).

Ritual Umbul Doa Tolak Balak ini dimulai dengan mengucap doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dilengkapi dengan sesaji. Sesaji yang disiapkan ada pisang, kelapa muda, bubur, beras kuning, air 7 dari sumber, yang disuguhkan dalam tampah. Setelah ritual rampung, dilanjutkan dengan menggelar arak-arakan yang diikuti sekitar 20 seniman dan budayawan.

Arak-arakan mengelilingi wilayah Jalan Kaliurang, Jalan Lembang, Celaket gang 2, dan kembali ke Jalan Kasembon.

Menurut wakil ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Sutarwan, kegiatan Ini merupakan wujud sosialisasi agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), dengan tetap memakai masker dan hand sanitizer.

Seniman kampung celaket dengan memakai baju APD mengarak “peti” keliling kampung celaket sekaligus sosialisasi protokol kesehatan pada warga

Baca juga:

“Ini tujuannya disamping kita prihatin, prihatin karena di masa pandemic ini komunitas seni tidak ada aktifitas, nah kali ini komunitas seni kampung Celaket mencoba berdoa bersama dengan adat tradisi. Kita selalu menyuwun (meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa), sehingga pandemi yang ada bumi pertiwi ini bisa segera hilang,”kata Sutarwan usai prosesi.

Sementara itu, Yongki Irawan salahs eorang pegiat seni yang juga terlibat dalam dalam ritual ini mengatakan jika ritual kali ini tidak hanya berdoa bersama saja, namun juga sosialisasi kepada warga masyarakat agar terus taat protokol kesehatan seperti anjuran Pemerintah.

“Pada intinya kami berharap masyarakat mematuhi satu “M” saja, yakni “manuto” atau patuhilah peraturan yang ada,”tandas Yongki.

Show More

Related Articles