Indiekraf.com– Buah Kurma di Bulan Ramadhan selalu banyak diminati oleh setiap kalangan, bentuk yang kecil dengan warna khas coklat menjadi makin diminati kala berbuka puasa tiba.
Dan di Bulan yang pernah berkah ini, ada kabar baik bagi penikmat sajian buah asal Negara Arab ini. Di Kota Malang harga buah kurma relatif lebih murah.
Seperti di toko Raja Kurma di Jalan Yulius Usman kawasan Kauman, Kota Malang. Penjualan aneka jenis kurma yang dijual di toko ini cukup mengalami peningkatan yang cukup drastis, hingga 50 persen. Salah satunya Kurma Sukari, kurma yang paling diminati.
Baca juga :
“Alhamdulillah di bulan Ramadan penjualan kurma meningkat dibanding hari-hari biasa. Meningkat sampai 50 persen. Kurma yang paling diminati memang itu, yang best seller, Kurma Sukari,” ujar Pemilik toko Raja Kurma, Yahya Soleh.
Lebih lanjut Yahya mengatakan, Kurma jenis ini paling laris lantaran memiliki rasa yang manis, legit, creamy dan lebih empuk. Kini, kata dia, pembeli bisa memesan dengan harga yang relatif lebih murah dari tahun-tahun sebelumnya.
Jika tahun-tahun sebelumnya, Kurma Sukari per 3 kilogram bisa mencapai harga Rp 200 ribuan, kini harganya dikisaran Rp 115 ribu hingga Rp 145 ribuan.
“Itu memang rasanya manis, legit, kayak creamy dan lebih empuk. Dan sekarang harganya lebih murah. 1 kotak itu kan 3 kilo, saat ini hanya Rp 115 ribu, meningkat-meningkat sampai Rp 145 ribuan,” imbuhnya.
Menurut Yahya, penyebab dari penurunan harga Kurma ini lantaran adanya penutupan sementara ibadah umrah dan haji di Arab Saudi. Sehingga, penjualan ke luar negeri pun juga relatif diturunkan.
Baca juga :
“Mungkin karena Umrah dan Haji ditutup. Jadi, di Saudi Arabia sana pengunjung tidak ada, di sana meluber (Kurma), dan dijual murah di luar,” jelasnya.
Selain Kurma Sukari, Yahya menyebut, jenis Kurma Muda Ruthob Rotana juga cukup menjadi favorit pelanggannya. Apalagi, jenis ini terbilang cukup langka, dan membutuhkan proses penyimpanan yang berbeda, yakni di suhu -30.
“Kurma muda Ruthob Rotana itu banyak diminati, karena sangat langka. Itu kurma yang seperti dikonsumsi di Masjid Nabawi, waktu buka puasa di sana. Jadi separo mateng separo mentah,” terangnya.
Lebih jauh, dikatakan Yahya, peminat kurma di tokonya tak hanya dari warga Malang Raya saja, melainkan juga dari beberapa wilayah lain di Jawa Timur. Di antaranya, Blitar, Tulungagung, Kediri, Surabaya hingga Probolinggo.