Indiekraf.com – Perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat permainan tradisional cenderung ditinggalkan oleh anak – anak zaman sekarang. Saat ini, mereka lebih senang untuk memainkan Playstation atau game online yang ada di smartphone. Melihat hal tersebut, Kampung Dolanan Panawijen melakukan inisiatif untuk menggelar Festival Dolanan Panawijen.
Festival ini memberikan kesempatan kepada anak – anak untuk mencoba berbagai macam permainan tradisional yang seru, sehingga mereka bisa meninggalkan sejenak permainan online mereka. Dikutip dari radarmalang.jawapos.com, Fauzan Roziqin, salah satu inisiator Kampung Dolanan Panawijen mengatakan bahwa festival ini adalah bentuk untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak – anak zaman sekarang.
Baca juga Mahasiswa Malang Sukses Bikin Design Masker Tema Nusantara, Hasilnya Keren Banget!
“Tujuan kami membuat Kampung Dolanan Panawijen tak lain untuk mengenalkan satu persatu permainan tradisional. Seperti Semprengan (lompat tali), Egrang Batok, Bakiak, Lempar Kaleng, dan banyak lagi. Melalui festival perdana di sini, kami ingin mengenalkan permainan tradisional,” ujarnya.
Festival Dolanan Panawijen juga menyediakan berbagai hadiah untuk pemenang lomba agar anak – anak semakin bersemangat dalam berpartisipasi. Namun, Fauzan menambahkan jika peserta lomba harus dibatasi karena masih dalam keadaan pandemi yang belum selesai. “Tapi karena Covid-19, kompetisi hanya diikuti oleh warga sini saja. Ternyata, banyak juga warga luar RW yang datang untuk ikut nimbrung dan bermain walau tidak ikut kompetisi,” ujar Fauzan.
Baca juga Ini Dia Wisata Sawah Aesthetic Baru di Malang
Dalam festival yang dilaksanakan di Kampung Dolanan Panawijen ini juga tersedia berbagai macam kuliner tradisional yang bisa ditemukan seperti ketan, cenil, gipang, dan blendhung. Dengan adanya festival tersebut diharapkan dapat melestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia.
Setelah situasi sudah kembali normal dan bebas dari pandemi Covid-19, Kampung Dolanan Panawijen berencana untuk menggelar festival ini lebih besar lagi. Dengan begitu, diharapkan juga akan banyak anak – anak yang mau berpartisipasi dan bermain dengan ceria. “Rencananya kami ingin adakan festival mingguan kalau pandemi usai. Tapi kalau ada yang berminat untuk bermain saja, tiap hari kami buka. Apalagi semua permainan di sini gratis, ” tutup Fauzan.