Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Aplikasi Digital dan GameDigital KreatifIndustri KreatifInsightKabar KreatifKota KreatifMbois MediaPelaku KreatifReview Startup

Kisah Kesuksesan Studio Gim Dari Malang Simpleton

Indiekraf.com – Kota Malang merupakan kota yang terkenal dengan industri kreatif di bidang aplikasi dan pengembangan permainan (games) di Indonesia. Pada tahun 2019 lalu, kota ini bahkan pernah meraih penghargaan dari Bekraf (saat ini menjadi Kemenparekraf) sebagai Kota Kreatif Indonesia. Salah satu alasan mengapa kota pendidikan ini dapat meraih penghargaan tersebut dikarenakan peran para pelaku industri kreatif yang terus berkembang, salah satunya Studio Gim Simpleton.

Simpleton merupakan studio gim yang telah memberikan sumbangsih kepada perkembangan industri gim yang ada di Kota Malang. Saat ini, studio gim tersebut telah memproduksi beberapa gim diantaranya Paw Paw Paw, Galatic Rush, Everyone Loves Monster, Mission Unposibble, Magic Rubber Duck, dan Bunny Beyond. Salah satu gim buatan mereka Paw Paw Paw bahkan telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai finalis di SEA Game Awards 2020.

Baca juga Studio Gim Dari Malang Ini Siap Rilis Maha Karya Terbarunya di Bulan Desember

Paw Paw Paw merupakan gim indie bertemakan ‘beat-em-up’ yang menceritakan tentang kisah karakter boneka hewan lucu yang sedang melakukan sebuah revolusi di daerahnya. Revolusi tersebut dimulai ketika Sang Raja daerah tersebut membuat sebuah peraturan bahwa semua hewan wajib untuk memakai celana. Peraturan itu tampaknya tidak disukai oleh sebagian pengikutnya, sehingga lahirlah gerakan anti-celana.

Gim Paw Paw Paw buatan studio gim dari Malang, Simpleton (Gambar via simpleton.rocks)
Gim Paw Paw Paw buatan studio gim dari Malang, Simpleton (Gambar via simpleton.rocks)

Mocha, salah satu founder dari Simpleton mengatakan bahwa inspirasi gim tersebut berasal dari gim lama yang pernah Ia mainkan.

“Inspirasi utama kami yaitu game lawas yang berjudul ‘Castle Crashers’, kami dulu suka banget main game tsb. Tapi sangat jarang ada game dengan genre/mekanik yang menyerupai Castle Crashers (bahkan sampe sekarang). Jadi kami memutuskan untuk membuat game yang heavily-inspired oleh Castle Crashers,” ujarnya.

Baca juga Gamers Wajib Tahu! Inilah 5 Game Terbaik Yang Dirilis Sepanjang 2020, Mana Yang Kamu Sudah Mainkan?

Selain itu, Mocha juga menceritakan sekilas tentang sejarah berdirinya Simpleton. Ia mengatakan bahwa studio gim tersebut dibangun bersama timnya saat mereka masih kuliah.

“Simpleton dulu dimulai waktu masih kuliah, sekitar tahun 2013. Awalnya dulu diajak teman untuk ikut lomba bikin game, lomba game nokia/windows phone, dan mendapatkan juara 2. Terus setelah itu, ternyata enjoy dan menyenangkan untuk membuat game. Akhirnya kita putuskan untuk melanjutkan membuat game,” jelas Mocha.

Sudah kurang lebih 7 tahun berjalan, tentu Simpleton memiliki masa ‘turun-naik’ seperti bisnis pada umumnya. Perlu adanya konsistensi agar sebuah bisnis tetap bisa berjalan, khususnya di bidang gim.

“Mungkin sama kayak usaha-usaha selain game, perlu konsistensi, karena biasanya game pertama itu ga tentu bisa langsung sukses. harus mau belajar hal-hal baru, soalnya teknologi jalannya cepet banget,” kata Mocha saat diwawancarai oleh tim Indiekraf pada hari Rabu (11/11).

Tim Simpleton saat menerima hadiah dari Mobile Game Developer Challenge tahun 2015 (Foto via Facebook Simpleton)
Tim Simpleton saat menerima hadiah dari Mobile Game Developer Challenge tahun 2015 (Foto via Facebook Simpleton)

Selain itu, Ia menambahkan bahwa setiap pelaku bisnis, khusunya di bidang gim harus bisa mengatur financial, manajemen waktu, dan mahir melihat peluang. Simpleton melihat peluang perkembangan gim sangat pesat. Oleh karena itu, mereka tak hanya mengembangkan gim saja, namun juga mengembangkan sebuah aplikasi yang bisa bermanfaat bagi para gim developer lainya.

“Kemarin kebetulan waktu pengerjaan Paw Paw Paw, kita juga mengembangkan tool ‘Character Creator 2D’ yang ditujukan untuk game dev yang lain. Dan alhamdulillah lumayan rame juga ternyata,” imbuh Mocha.

Penulis: Achmad Faridul Himam

Show More

Related Articles