Indiekraf.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya keras menaikkan kualitas dari industri kreatif, khususnya di sektor fesyen dan kriya. Hal tersebut digagas melalui program Creative Business Incubator (CBI) di Bali Creative Industry Center (BCIC).
Seperti dilansir dari Sindonews.com, program CBI meruapakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), dengan fokus utama adalah pembinaan IKM kreatif khususnya di sektor fesyen serta kriya, demi meningkatkan level bisnis mereka.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita menjelaskan, program Inkubator Bisnis Kreatif merupakan salah satu upaya Ditjen IKMA, melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) dalam membina pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kreatif, khususnya bidang fesyen dan kriya, dalam mengembangkan bisnisnya agar naik kelas.
BACA JUGA:
Pelaku Industri Kreatif Yogyakarta Resah Krisis Sampah di Wilayahnya
“Tujuan dilaksanakannya Inkubator Bisnis Kreatif atau CBI-BCIC adalah untuk meningkatkan kapasitas bisnis pengusaha baru yang bergerak di Industri Fesyen dan Kriya sehingga bisa naik kelas.,” kata Reni dalam Graduation CBI-BCIC 2023 di BCIC Tohpati Denpasar dikutip, Minggu (10/12/2023).
Dia menekankan pentingnya kerja keras dan pengorbanan dalam bisnis, memberikan apresiasi kepada peserta Inkubator 2023 yang telah mendedikasikan waktu dan energi mereka. Dia berharap pengalaman ini akan menjadi modal kesuksesan bagi usaha mereka di masa mendatang.
Dalam upaya membangun komunitas yang kuat, Reni mengajak para peserta untuk menggunakan pengetahuan yang diperoleh, menjaga jaringan informasi dan komunikasi, serta menjadi penggerak ekonomi di masyarakat.
Dia berharap para peserta dapat mengajak lebih banyak pelaku IKM kreatif di bidang fesyen dan kriya untuk berpartisipasi dalam program CBI dan BCIC demi pemerataan pembinaan di seluruh Indonesia.
SIMAK JUGA:
Reni juga membagikan kesuksesan beberapa alumni program BCIC yang telah mendapatkan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi, menembus pasar ekspor, dan menjadi pemimpin di bidang tertentu. Robries, Eboniwatch, dan plepah menjadi contoh produk-produk yang berhasil melalui program ini.
Plt Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ni Nyoman Ambareny, menjelaskan bahwa hasil dari sesi pendampingan program BCIC 2023 menunjukkan peningkatan omzet rata-rata sebesar 120% bagi hampir semua peserta. Pelaksanaan program secara hybrid melibatkan peserta dari 17 provinsi dan 47 kabupaten/kota dengan berbagai latar belakang kreatif.
Pada 2024, peserta program inkubator bisnis kreatif memiliki kesempatan untuk mengikuti program sesi pendampingan, dengan seleksi ketat terhadap peserta yang memiliki potensi dan komitmen untuk naik kelas. Selain program inkubator bisnis kreatif, BCIC juga memiliki program pengembangan lainnya, seperti Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA), yang merupakan kompetisi desain berkonsep keberlanjutan.