Indiekraf.com – Apakah kamu sudah memiliki rencana untuk berwisata ke Bali? Jika iya, maka museum Le Mayeur patut menjadi tempat yang harus kamu kunjungi. Museum ini memiliki lokasi yang sangat strategis dari pantai Sanur, bahkan pintu masuknya sendiri bisa dimasuki melalui pantai tersebut. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk menikmati wisata sejarah selain menikmati indahnya pantai disana.
Dahulunya, museum Le Mayeur merupakan tempat tinggal dari seorang pelukis bernama Andrien Jean Le Mayeur De Merpres. Pria kelahiran 9 Februari 1880 ini merupakan pelukis profesional yang memiliki banyak pengalaman. Dalam mengembangkan kemampuan melukisnya, Mayeur bahkan pernah berguru pada Ernest Blanc Garin. Tak hanya itu, pria asal Belgia tersebut juga berkeliling dunia seperti ke Italia, Perancis, Tunisia, Maroko, Aljazair,Thailand, India, Kamboja, dan akhirnya sampai di Bali pada tahun 1932.
Baca juga Museum Situs Semedo di Kabupaten Tegal Segera Dibuka, Ada Apa Di Sana?
Mayeur telah membuat banyak lukisan yang indah. Memiliki suasana yang nyaman, indah, dan jauh dari keramaian membuat tempat tinggalnya di Bali cocok digunakan sebagai tempat untuk mencari sumber inspirasi baru saat melukis. Kemudian pada tahun 1956, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, Bahder Djohan, datang mengunjungi rumahn Le Mayeur. Ia sangat terkesan dengan koleksi dan hasil lukisan pribadinya. Bahder Djohan kemudian meminta Le Mayeur untuk menjadikan rumahnya sebagai museum.
Baca juga Rahasia Dibalik Keindahan Tata Ruang Kota Malang
Ide untuk membuat rumahnya menjadi museum disambut baik oleh Mayeur. Ia juga menjadi lebih bersemangat dalam membuat karya serta meningkatkan mutu lukisanya. Tema utama lukisan Andrien Jean Le Mayeur De Merpres bergaya impresionis, yang menggambarkan keindahan tubuh wanita Bali. Selain itu, Ia juga membuat lukisan yang bertemakan ekspresi budaya dan keindahan alam.
Di museum ini, kamu bisa menikmati keindahan sekitar 88 buah lukisan yang dibagi menjadi beberapa jenis lukisan berdasarkan medianya. Terdapat 28 lukisan dengan media kanvas, 25 lukisan dengan media hardboard, 22 lukisan dengan media bagor, dan beberapa lainya ada yang menggunakan media triplek dan kertas.
Lukisannya yang cukup terkenal adalah Pollok. Lukisan yang dibuat pada tahun 1957 tersebut terlihat sangat indah dan berani, terlebih model dari lukisan tersebut adalah istrinya sendiri yaitu Ni Pollok. Selain itu, terdapat beberapa lukisan terkenal lainya yaitu Memetik Bunga dan Di Sekitar Rumah Pollok.
Penulis: Achmad Faridul Himam
Referensi
[1] Museum Le Mayeur