Malang, 27 Juni 2020. Adanya pandemi COVID-19 membuat kebutuhan seorang engineer IT (Backend atau Frontend) saat ini semakin banyak di butuhkan oleh beberapa perusahaan.
Telah banyak perusahaan yang kini mengubah bisnis modelnya dari offline menjadi online agar dapat bertahan untuk menghadapi pandemi yang sudah menyerang banyak negara di dunia ini.
Salah satu usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan ketika ingin mengubah bisnisnya menjadi online adalah dengan membuat sebuah website.
Meski telah terdapat banyak jasa yang menyediakan pembuatan website secara gratis, namun tidak semua orang bisa mengelola sebuah website dengan maksimal.
Dibutuhkan seorang Backend Engineer dan Frontend Developer untuk bisa membuat website yang “powerful” dan efektif.
Dengan dibutuhkannya seorang Backend Engineer dan Frontend Developer, saat ini mereka juga dituntut untuk terus meningkatkan skillnya agar bisa bersaing dengan engineer lainya.
Melihat problem diatas, DILo Malang berkolaborasi dengan komunitas Ngalam Backend Community (NBC) menggelar event NgeDILo x NBC yang membahas mengenai teknis kerja seorang Backend Engineer dan Frontend Developer pada hari jum’at (26/06) malam.
Event ini menghadirkan 2 narasumber profesional yang telah berpengalaman dibidangnya.
Narasumber pertama yaitu Fahmi Idris, seorang Frontend Dev di perusahaan kata.ai yang membahas mengenai “CSS in JS in Action”.
Selanjutnya, narasumber kedua yakni Lugas Anegah, Backend Engineer dari perusahaan Analisa.io yang membahas tentang “Learn MongoDB with Express.js”.
MongoDB merupakan sistem basis data berorentasi dokumen lintas platform. Diklasifikasikan sebagai basis data “NoSQL”, sistem ini menghindari struktur basis data relasional.
Lugas menyatakan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan kita sebelum menggunakan sistem tersebut.
“Untuk data base yang selalu berubah dan perkembangan datanya sangat dinamis, maka saya sarankan untuk menggunakan NoSQL. Namun, jika sumber datanya terpusat, maka saya sarankan untuk memakai relational.” ujar Lugas.
Setelah mengetahui bagaimana cara membangun sebuah sistem, dilanjutkan oleh Fahmi untuk mempelajari bagaimana cara mempercantik sistem tersebut.
“Jika dimisalkan sistem backend adalah tengkorak, maka frontend ini adalah kulitnya. Kita akan membuat sistem tersebut terlihat cantik saat digunakan oleh user.”
CSS-in-JS saat ini sangat populer digunakan oleh modern frontend development, khusunya pada React Community.
Fahmi juga mempraktekkan langsung bagaimana cara menggunakan CSS-in-JS untuk memudahkan peserta event untuk mamahaminya.
Penulis: Achmad Faridul Himam