Indiekraf.com– Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini, telah menyebabkan berbagai sektor ekonomi termasuk ekonomi kreatif juga terkena imbasnya. Melihat kondisi tersebut, puluhan pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dari Kota Malang yang masuk dalam subsektor musik, seni dan pertunjukan berkumpul di Mini Blok Office Balai Kota Malang beberapa hari yang lalu.
Mereka melakukan pertemuan bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang untuk membahas sebuah program apapun yang bisa dilakukan dan dibangun oleh pelaku Ekraf tersebut.
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu ketika membuka acara mengatakan jika kota Malang mempunyai daya saing yang kuat dalam ekonomi kreatifnya.
“Kota Malang merupakan kota yang punya daya saing kuat dalam ekonomi kreatifnya. Terlebih sebenarnya Pemkot Malang sudah punya Perwal No 12 Tahun 2012 sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kreatif,” terang Dwi melansir dari newmalangpos.id.
Baca juga:
Salah satu pelaku Ekraf dari bidang pertunjukan, M Natsir, yang juga EO J-entertaiment, berharap dalam pertemuan ini bisa menghasilkan sebuah regulasi yang mendukung keberlangsungan para pelaku Ekraf di Kota Malang. Terutama untuk saat ini adalah melakukan sebuah aktifitas sebagai bentuk apresiasi dari pelaku Ekraf.
“Setelah pandemi berubah menjadi endemi, kita berharap regulasi dan aturan tidak terlalu menghambat atau menghalangi gerak berinaugurasi atau berapresiasi,” ungkap M Natsir.
Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan jika Malang snagat luar biasa ekonomi kreatifnya, bahkan performanya bisa sampai ke jenjang internasional. Bahkan Menteri Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno mengakuinya.
“Pak Menteri Sandiaga Uno sudah menyampaikan Malang itu luar biasa lho, ekonomi kreatif dan keseniannya sudah mencapai kancah internasional. Ini harus kita kuatkan. Maka kita bangunkan yang namanya MCC untuk kemudian dikelola. Ini menjadi perhatian kita,” kata Sutiaji.
“Dukungannya adalah, salah satu ekonomi yang sudah masuk dalam RPJMD adalah ekonomi kreatif. Maka itu akan kita kuatkan dari 17 subsektor itu. Bahkan termasuk dalam visi kedua kita yang berbasis ekonomi kreatif,” tegas Sutiaji.