Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifFilm Animasi dan VideoIndustri KreatifOpini KreatifPelaku Kreatif

Roleplay Studio: Kunci Sukses Studio Animasi Cuma Satu, Portfolio | Malang Good Works Podcast #12

Indiekraf.com – Agus Setyawan atau yang akrab disapa dengan Suga adalah animator sekaligus CEO dari Roleplay Studio, salah satu studio animasi ternama di Kota Malang. Sudah menekuni dunia animasi sejak masih duduk dibangku SMK membuat dirinya memiliki banyak pengalaman menarik yang bisa diceritakan.

Dalam acara Malang Good Works Podcast #12, Suga berkesempatan untuk menceritakan pengalaman ‘jatuh’ dan ‘bangkit’ yang pernah Ia alami selama berkecimpung di industri animasi digital dan membangun Roleplay Studio. Perjalanannya dimulai ketika Ia mengenyam pendidikan di SMKN 4 Malang jurusan animasi.

Baca juga Perjuangan Dede Dalam Membangun Studio Game Satriver | Malang Good Works Podcast #11

Dalam podcast tersebut Suga mengatakan bahwa masuk jurusan animasi sebenarnya bukanlah keinginan utamanya. Pada awalnya Ia ingin masuk jurusan RPL atau TKJ, namun tidak tercapai. Bahkan karena merasa jenuh dengan jurusan animasi, Ia nyaris memutuskan untuk berhenti sekolah.

Namun siapa sangka, justru dari jurusan yang tidak dia sukai tersebut, kini Suga sudah berhasil membangun studio animasinya sendiri yang kini telah memiliki 15 karyawan. Nilai project yang dikerjakan oleh Roleplay Studio juga tidak main-main. Setiap project yang mereka kerjakan rata-rata bernilai puluhan hingga ratusan juta!

Baca juga Perjuangan T-Floor Studio Dalam Membuat Game Berkualitas | Malang Good Works Podcast #10

Tentu kesuksesan tersebut tidak diraih secara instan. Sebelum mendirikan Roleplay Studio, pada tahun 2009, Ia dan 8 temannya di sekolah telah berani untuk mendirikan studio sendiri. Suga bercerita bahwa project pertamanya hanya bernilai 1,5 juta rupiah perbulan. “Dengan 8 orang, omset kita cuma 1,5 juta, bayangin gaji teman-teman dulu itu berapa? ini berjalan selama 6 bulan,” jelas Suga.

Selalu merasa terus merugi, pada tahun 2012, studio tersebut bubar. Suga bahkan sempat ‘vakum’ dari industri animasi selama setahun dan fokus kuliah. Hal tersebut diperparah karena menurutnya, ekosistem industri animasi di Malang masih belum begitu maju dan tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Namun, karena sudah memiliki keinginan kuat untuk berkarir di industri animasi membuat Suga tak putus semangat. Pada tahun 2014, Ia dan rekannya Deni Prasetyo kembali memberanikan diri untuk membangun studio animasi yang mereka beri nama Roleplay Studio.

Tidak disangka, client pertama mereka justru datang dari TNI yang memberikan kontrak kepada mereka dengan nilai yang cukup besar. Bisa dibilang ini adalah awal kebangkitan dari Suga. “tahun 2014, client kita sudah ada dari Jakarta. Sampai hari ini, client kita sudah sampai luar negeri, ada yang dari California (Amerika Serikat), Singapura, Taiwan, hingga Korea,” ujar Suga.

Menurutnya, portfolio adalah kunci utama yang penting untuk diperhatikan ketika ingin membangun studio animasi. “Studio animasi itu kuncinya ada di portofolio. Ketika portfolio kita bagus, maka studio lain akan mudah kasih project ke kita,” jelas Suga.

Penulis: Achmad Faridul Himam

Show More

Related Articles