Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Digital KreatifFilm Animasi dan VideoIndustri KreatifKabar KreatifPelaku KreatifSeni PertunjukanSeni Rupa

Tarian Lengger Maut: Film Horor dengan Cerita ‘Tak Biasa’

Indiekraf.com – Dunia perfilman Indonesia kembali diwarnai oleh karya-karya terbaik. Belum lama ini rumah produksi Visinema merilis film terbaru mereka. Film dengan tajuk ‘Tarian Lengger Maut’ itu saat ini sudah rilis di beberapa layar lebar di Tanah Air. Kabarnya, ada banyak pengalaman seru dibalik proses pembuatan film ini. Kira-kira seperti apa prosesnya, ya?

Tarian Lengger Maut: Film Horor dengan Cerita ‘Tak Biasa’

Salah satu rumah produksi asal Tanah Air, Visinema, resmi merilis karya terbaru mereka. Film terbaru Visinema ini berjudul ‘Tarian Lengger Maut’. Dengan genre thriller horor, rumah produksi ini mencoba karya terbaru mereka. Menggaet Yongki Ongestu sebagai sutradara, ternyata ada cerita khusus tentang film ini.

Ia mengungkapkan bahwa ada alasan mendasar tentang dibuatnya film Tarian Lengger Maut. Mereka ingin mencoba memperkenalkan budaya Indonesia dan keberagaman budaya kepada masyarakat. Hal ini tertuju terutama untuk para anak muda Tanah Air.

Memperkenalkan Ragam Budaya Indonesia Lewat Sudut Pandang Lain

Yongki Ongestu selaku sutradara menjelaskan alasan pembuatan film ini pada Kompas. Dirinya menjelaskan, “Stigma tarian ini kan banyak yang negatif, kita coba yang angle yang berbeda. Gimana bawa budaya supaya anak muda mau nonton, makanya genre-nya thriller,”. Tak hanya itu, ia juga bekerjasama dengan aktor dan aktris hebat yaitu Refal Hady dan Della Dartyan. 

Dirinya juga mengatakan bahwa peran Refal disini sangat cocok dengan apa yang ada di skenario. Della juga dinilai berhasil memerankan peran ‘penari’ yang misterius dalam ceritanya.

Cerita Unik Di Balik Proses Pembuatan Film ‘Tarian Lengger Maut’

Dalam pembuatan film ini, ada keterlibatan dari seniman serta anak kreatif lokal dari Banyumas. Tarian Lengger sendiri merupakan kesenian budaya yang berasal dari Banyumas. “70 persen ada anak kreatif lokal dan sebagian pemain lokal Banyumas,” tambah Yongki. Refal Hady sebagai salah satu pemain mengaku bahwa lokasi syuting mereka termasuk tempat yang cukup spooky.

Dikutip dari Detik, Refa membeberkan cerita saat behind the scene. “Tempatnya spooky sih, kita kan syuting di bawah kaki gunung Slamet dan itu pagi-pagi. Mungkin ada beberapa part yang lokasi gue sebenarnya dilarang tapi kita dapet izin, ya kita harus sering banyak baca-baca, terus minta izin ataupun menghormati daerah situ,” jelasnya.

Baca Juga Aplikasi Bioskop Online Sekarang Sudah Bisa Dinikmati, Lho!

Show More

Related Articles