Indiekraf.com – Berkenaan dengan banyaknya konten yang berkaitan dengan perawatan diri dan kecantikan di TikTok, hal ini mendorong pengguna untuk bisa membeli produk lokal lewat platform media sosial ini.
Fenomena ini pun mendapatkan perhatian khusus dari TikTok, hingga mereka pun meluncurkan sebuah ebook dengan judul TikTok Beauty Brand Playbook. Yang menjadi sebuah panduan untuk berbagi wawasan, tips dan juga saran kepada brand kecantikan lokal di Indonesia.
Buku panduan yang merupakan hasil survei terhadap pengguna Tiktok di Indonesia ini mengungkapkan, brand kecantikan lokal banyak memanfaatkan tren yang berawal dan trending di Tiktok, seperti transformasi makeup, before and after look, tutorial makeup, hingga #RacunSkincare yang sudah mencapai lebih dari 1 miliar views.
Hasilnya, sebanyak 61% responden mengakui lebih memilih brand lokal, dan bahkan saat musim promo di mana 68% responden belanja lebih banyak brand lokal.
Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing Tiktok Indonesia mengatakan, pihaknya menghadirkan peluang bagi brand kecantikan lokal untuk memanfaatkan pesatnya perkembangan kategori kecantikan, di mana era konten informatif yang digabungkan dengan konten hiburan dapat mempengaruhi keputusan membeli seseorang.
Beauty Brand Playbook dari Tiktok mengangkat pengalaman brand-brand kecantikan lokal yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan cara kreatif dan menghibur. “Kami harap panduan ini dapat menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi brand kecantikan lokal segala skala untuk dapat terus berkembang dengan lebih maksimal bersama Tiktok,” ujarnya.
Buku panduan ini juga menghadirkan tips bagi brand kecantikan lokal lainnya untuk bisa sukses mengembangkan bisnisnya. Pertama adalah meningkatkan skill adaptasi untuk menerapkan pendekatan omnichannel. Pendekatan ini menitikberatkan kepada strategi utama pemasaran dan distribusi secara online, sambil tetap menyeimbangkannya dengan pendekatan offline.
Tips kedua adalah adaptasi dengan memperhatikan tren yang sedang terjadi. Tiktok Beauty Brand Playbook ikut merangkum sejumlah tren seputar industri kecantikan yang bisa dimanfaatkan oleh brand lokal, misalnya tren produk halal, Hallyu Wave atau kepopuleran budaya Korea, inklusivitas untuk semua gender, serta kolaborasi baik dengan sesama brand ataupun kreator konten.
Menurut Sitaresti, berbagai tips praktis tersebut tentunya perlu dibalut dengan konsep shoppertainment, yakni konsep yang mendahulukan elemen konten yang menghibur agar pengguna bisa lebih tertarik untuk mencoba brand serta produk tersebut dan berbelanja.
Pendekatan yang memanfaatkan konten relevan serta menghibur untuk menciptakan interaksi misalnya dilakukan oleh Wardah melalui hashtag challenge dan jingle #StayColorFitAtHome pada tahun lalu.
Mengangkat tren konten transisi makeup yang sedang populer saat itu, tantangan ini bertujuan untuk mengajak dan menginspirasi perempuan Indonesia untuk tetap semangat dan menghibur diri mereka dengan memakai makeup.
Berkolaborasi bersama kreator, Wardah berhasil mengumpulkan 172.000 views dari video para kreator, dengan engagement rate mencapai 15.5%. Tagar #StayColorFitAtHome pun meraih lebih dari 6 miliar views dan lebih dari 52 juta unique reach.
Baca Juga:
Twitter Siapkan Fitur Shopping Bernama Shop Module
Laut Memanggilku: Film Pendek yang Menang di BIFF
Event ProGamers City Sukses Bangkitkan Semangat Gamers Indonesia
Lain halnya dengan brand Azarine yang menggunakan solusi Live dan Video Shopping Ads. Azarine mendorong interaksi dengan pengguna melalui format livestream, dan menggabungkannya dengan pengalaman belanja yang seamless di Tiktok Shop.
Dengan menggabungkan solusi Video Shopping Ads serta live stream dengan 1 atau 2 host yang mengulas produk sambil berjualan melalui keranjang kuning, Azarine berhasil mengumpulkan 145.000 penonton pada saat sesi live, serta return on ad spend (ROAS) di Live Shopping Ads lebih dari 3,9 kali dan ROAS Video Shopping Ads lebih dari 2,1 kali.
Dengan semakin banyaknya brand kecantikan lokal, kata dia, tantangan berikutnya adalah bagaimana memastikan konsumen tetap loyal. “Strategi yang always on dengan solusi periklanan yang tepat, menghadirkan konten yang sesuai dengan value mereka dan menghibur, serta memudahkan pengalaman belanja tanpa perlu berpindah platform, diharapkan bisa bantu brand memenangkan hati komunitas Tiktok,” tutur Sitaresti.