Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifKabar Kreatif

Mahasiswa Kampus di Malang Ini Kembangbiakkan Ikan “Dragon” Axolotl Asal Mexico

Indiekraf.com-Lima mahasiswa juusan kelautan Universitas Brawijaya malang berhasil mengembangbiakkan ikan “dragon” axolotl yang habitat hidupnya di negara Mexico. 5 mahasiswa UB tersebut antara lain Daffa Khairan, Brillian Prastica, Muhammad Setiawan Gusmi, Rere Tara Mahameru dan Ali Akbar. Dengan bimbingan dosen Mochammad Fattah, lima mahasiswa itu mengembangkan axolotl agar mampu beradaptasi dan hidup di lingkungan dengan parameter Indonesia.

Ketua tim, Daffa Khairan mengatakan jika awalnya ia dan teman-temannya ingin melakukan riset saja terhadap ikan yang cukup unik ini, namun karena potensi pasar cukup apik, oleh karenanya ia bersama kawan kawannya berani untuk membudidayakan ikan yang dikenal juga dengan sebutan ‘Smiling Salamander’ itu.

“Awal meriset ini dari coba-coba kemudian tertarik untuk membudidayakan terus potensi pasar  mau domestik atau luar sangat bagus,”ungkap Daffa.

Selain itu, Axolotl juga memiliki kemampuan yang unik seperti meregenerasi hampir seluruh anggota tubuhnya. Dibalik potensi yang menjanjikan itu, axolotl ternyata sulit hidup di Indonesia. Hal ini karena parameter untuk memijahnya yang m=berbeda dari kebanyakan ikan lainnya.

Kondisi tersebut tidak dapat dipungkiri karena hewan endemik Meksiko ini memiiki habitat di danau Xochimilco dengan tinggi 2.240 mdpl.

Baca juga:

“Sehingga memiliki parameter air yang berbeda terlebih pada suhu air,” kata Daffa.

Lima mahasiswa dengan nama tim AQUAXO ini mengembangbiakkan hewan endemik Mexico itu dengan metode water closed loop chiller system . Daffa menjelaskan proses perawatannya Axiotol ini diletakkan di dalam akuarium kaca menggunakan Water Chiller yang berfungsi untuk memanipulasi parameter suhu. Axolotl membutuhkan suhu sekitar 18-20 derajat untuk memijah dan 16-28 derajat untuk rentang hidup.

Lalu, pada masa pembesaran perlahan naikan suhunya agar Axolotl bisa beradaptasi dengan parameter tropis khususnya di Indonesia.

“Jadi sangat memungkinkan toothless ini bisa kalian pelihara di rumah. Perawatannya juga cukup mudah,” kata Daffa.

Saat ini, kata Daffa, permintaan axolotl timnya sudah lumayan tinggi dari pasar domestik maupun dari luar negeri. Dari domestik tahap pertama, sudah langsung terjual habis dan profit-nya sampai Rp 9 juta. Kemudian dari luar negeri sudah ada permintaan 1.000 ekor lebih axolotl untuk diekspor.

Show More

Related Articles