Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
FesyenIndustri Kreatif

Mengenal Feby Ayusta, Sustainable Fashion Designer Kota Malang

Indiekraf.com-Menciptakan trend fashion agar banyak disukai oleh orang tentunya haru terus berinovasi, hal itulah yang dilakukan oleh salah seorang designer asal Kota Malang bernama Feby Ayusta, yang berinovasi membuat fashion berbahan limbah jeans.

Awalnya, Feby Ayusta yang memiliki workshop di rumahnya di jalan Kapi Mantasta 17 G/ 5 sawojajar 2 ini mencari solusi karena usaha yang ia geluti turut terdampak pandemi covid-19, setelah mengikuti beragam pelatihan, akhirnya ia fokus di sektor sustainable fashion.

“Jadi aku itu berawal dari bergabung di Indonesia fashion chamber yang kemudian memang aku suka sekali dengan jeans dan berfikir untuk mengupcycle jeans karena menyadari juga bahwa limbah fashion itu sangat banyak, jadi aku berkomitmen untuk mengolah sampah fashion untuk menjadi lebih sustainable dan bisa dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama,”ungkp Feby Ayusta pada indiekraf.com.

Setelah mendapat ide itu, perempuan asli Malang ini berkreasi dengan membuat design outer. Bahan utama yang dipakai berupa limbah celana dan bahan jeans. Bahan-bahan itu lalu dibuka jahitannya sehingga membentuk lembaran kain.

Lanjutnya, lembaran kain dari bekas jeans itu dibentuk sesuai keinginan dan ditambah bahan kain lain untuk menambah kesan yang lebih menarik. Menurut perempuan yang suka dengan negara Jepang ini, konsep sustainable fashion pada dasarnya untuk memperpanjang masa pakai pakaian termasuk jeans.

Baca juga:

Inspirasi Fashion Harajuku

Dalam membuat model fashion unik nan menarik tentunya banyak mengambil inspirasi dari beragam negara, Feby sendiri dalam membuat fashion sustainable sendiri terinspirasi dari fashin japanese style atau kebanyakan orang harajuku style

“Fashioon ku terinspirasi dari fashion Harajuku dari Jepang, jadi hasil fashion sustainable yang aku buat juga masih ada sentuhan japanese style,”tambah Feby.

Pasar

Soal pemesanan, Feby mengatakan jika kebanyakan para pemesan fashion sustainable buatannya lebih banyak pemesan costum atau keinginan dari pelanggan, tentunya para pemesan yang senang dan mengerti tentang fashion sustainable ini.

“Untuk saat ini banyak pemesan yang costum daripada beli produk yang sudah jadi, karena memang pemesan rata-rata yang mengenal fashion sustainable, kebanyakan untuk fashion show, acara-acara tertentu, dan juga untuk photoshoot,”ungkap Feby.

Produk milik Feby ini saat ini telah beredar di pasar lokal dan sebagian juga sudah ia pasarkan di luar negeri seperti Korea Selatan dan Jepang, namun untuk penjualannya melalui proses dititipkan temannya yang berada di luar negeri.

Harga

Soal harga baju dengan model fashion sustainable ini, Feby mematok mulai harga 385 ribu rupiah hingga satu juta rupiah ke atas. Harga yang ia tawarkan inipun sebanding dengan hasil karya yang dibuatnya.

“Untuk harga yang aku tawarkan mulai Rp 385 ribu hingga Rp 1 juta keatas,”kata perempuan berhijab ini.

Baca juga:

Kendala

Dalam perjalanannya berkarya membuat fashion sustainable ini tentunya banyak kendala yang ia hadapi, antara lain jumlah produksi yang tidak bisa banyak, hal itu dikarenakan Feby hanya memilki tiga orang pekerja, sehingga dalam sehari hanya mampu menghasilkan 6 potong baju.

“Kendalanya ada pada produksi, karena aku hanya punya 3 pekerja, sehingga dalam seminggu hanya mampu menghasilkan 6 baju,”ungkap Feby.

Show More

Related Articles