Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Film Animasi dan VideoIndustri KreatifInsightMbois MediaPelaku KreatifSeni Rupa

Menguak Claymation, Karya Seni Inspiratif yang Dibuat Mahasiswi ITB

Indiekraf.com – Kreativitas dan teknologi, duo yang bisa menghasilkan mahakarya bagi beberapa seniman. Salah satu karya yang bisa tercipta dari duo ini adalah claymation, sebuah karya seni yang menggabungkan seni clay dan teknik animasi stop-motion, seperti yang beberapa waktu lalu dibuat oleh salah satu mahasiswa ITB yang sempat ramai dibicarakan netizen. Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk tahu seputar claymation!

Claymation itu apa? 

Melansir dari berbagai sumber, claymation adalah gabungan dari karya seni tanah liat (clay) yang dibuat video/film dengan teknik animasi stop-motion. Contoh film dan series yang terkenal menggunakan claymation adalah Coraline (2009) dan Shaun The Sheep (2007). Karya seni ini menampilkan film animasi berteknik stop-motion yang visualnya menggunakan media clay.

Film Coraline (2009) yang menggunakan claymotion – Sumber gambar: 3DPrint

Setiap adegan yang ditampilkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan maupun lebih foto-foto dari karya clay yang sudah dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan adegannya. Biasanya clay akan dibalutkan pada model kawat/tusuk gigi/lainnya (armature) sebagai framework/kerangka karya dan difoto satu per satu frame, untuk nantinya foto-foto tersebut akan digabungkan sehingga membuat adegan bergerak yang lebih smooth ditonton.

Teknik memfoto gambar/model per frame dan digabungkan menjadi satu tersebut yang biasa disebut dengan teknik stop-motion. Biasanya karya yang menggunakan teknik stop-motion akan membutuhkan waktu pengerjaan yang lama dan perlu ketelatenan serta ketelitian yang tinggi supaya hasil video lebih smooth dan nyaman ditonton.

Karya seni clay – Sumber gambar: Shayne Minott/Shutterstock

Karya inspiratif mahasiswi ITB yang bikin claymation selama satu semester

Beberapa waktu lalu sempat muncul di media sosial, sebuah karya dari salah satu mahasiswi ITB yang membuat claymation. Diberitakan oleh berbagai pihak, kabarnya karya ini menghabiskan waktu selama 1 semester dalam pengerjaannya. Pengerjaan selama 1 semester tersebut berhasil menghasilkan video pendek berdurasi 38 detik.

Karya claymotion Sabrina Angelique – Sumber gambar: sabreenaliq via Instagram

Karya berjudul “The Layers” hasil olah tangan Sabrina Angelique ini menampilkan cerita seorang perempuan yang sedang berada di dalam kamar, lalu perempuan tersebut membuka dirinya dan berubah menjadi sosok hewan. Dikutip dari unggahan instagram mahasiswi program studi Seni Rupa ini memiliki makna manusia sebagai makhluk sosial yang kompleks dan memiliki beberapa wajah yang berlapis.

“Manusia merupakan makhluk sosial yang kompleks. Menurut filsafat, orang Jepang percaya bahwa manusia memiliki tiga wajah. Wajah pertama yaitu wajah yang ditunjukan kepada dunia, wajah kedua untuk teman terdekat, dan wajah ketiga yang tidak ditunjukkan kepada siapapun. Namun bagaimana jika manusia memiliki lebih dari tiga wajah? Setiap mengenali identitas manusia selalu ada lapisan baru, lapisan baru. Yang manakah dirinya yang asli?” – sabreenaliq via instagram

Menyoroti sisi kreatif dari proses pembuatan karya

Karya seni Sabrina Angelique ini tak hanya menonjolkan kreativitasnya dalam bercerita melalui media clay dan video, tetapi juga menampilkan teknik dan keterampilannya dalam berkarya. Beberapa hal kreatif yang dapat disoroti dari proses dan karya ini adalah sebagai berikut:

1. Konsep cerita 

Dalam keterangan karyanya, Sabrina menampilkan kompleksitas identitas manusia melalui penggambaran manusia yang memiliki wajah berlapis. Melalui claymation, ia berhasil menunjukkan secara visual bahwa ada kecenderungan manusia memiliki wajah yang berbeda-beda di dalam kehidupannya, yang membuatnya bisa memunculkan sisi emosional dari penonton. 

2. Desain karakter dan set

Sabrina menampilkan desain yang sederhana, clay yang dibuatnya tidak neko-neko mulai dari bentuk manusia, kasur, hingga hewan. Warna-warna yang dipakainya juga sederhana, tetapi menarik untuk ditonton. Peletakan tiap karakter dan background yang ditata sedemikian rupa menambah kesederhanaan dan menariknya tampilan karya ini.

3. Eksekusi teknik stop-motion

Pengambilan gambar di tiap adegan yang ditampilkan di karya Sabrina runtut menceritakan maksud dari karyanya. Walaupun video animasi ini hanya berdurasi 38 detik, cerita yang hendak disampaikannya dapat mudah ditangkap dan menjadi menarik ditonton, menjadikannya karya dengan eksekusi teknik stop-motion yang baik.

4. Penggunaan teknologi dalam pembuatan karya dan media sosial sebagai media promosi

Sabrina berhasil menunjukkan bahwa teknologi dan kreativitas dapat berduet untuk membuat sebuah karya yang inspiratif. Clay yang dibuat langsung oleh tangan dapat bergabung dengan teknologi video untuk menceritakan pesan yang hendak disampaikan. Media sosial tempat Sabrina memamerkan karyanya juga menjadi alat yang efektif untuk dapat mempromosikan kemampuannya dan mendapatkan apresiasi serta dukungan dari publik.

Melalui “The Layers” karya Sabrina Angelique ini, kita dapat melihat bahwa gabungan dari kreativitas, dedikasi, dan teknologi, dapat menginspirasi seniman muda Indonesia untuk bisa menghasilkan karya yang luar biasa. Dengan karya tersebut, membuktikan bahwa Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam kreasi seni animasi stop-motion salah satunya dengan claymotion. Untuk itu, yuk terus dukung dan apresiasi karya-karya kreatif anak bangsa!

Sumber: studiobinder, backstage, edukasi.okezone

Baca juga:

Show More

Related Articles

Back to top button