Indiekraf.com-Masa pandemi yang cukup panjang, memberikan efek baik positif maupun negatif. Namun jika kita melihat serta mengambil dari sisi positifnya tentu akan memberikan hasil yang signifikan, hal itu seperti yang dilakukan seorang pelajar di kota Malang, Jhosse Noventieko Perboyo yang mengambil peluang untuk beternak tokek Pakistan atau Leopard Gecko ( Eublepharis Macularius) hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Bentuknya yang lucu dan karakternya yang jinak membuat tokek asal Pakistan ini pun digandrungi pecinta reptil tanah air. Jhosse mengelola peternakan gecko atau tokek hias di rumahnya yang sederhana di jalan Sadewo no 44, Kelurahan Polehan, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Baca juga:
Tongkrongan Kuliner Anyar Di Malang, Bakso Bakar SS
Mengenal Brownies Crispy Gaspole Yang Lagi Hype Di Kota Malang
Pemkab Malang Segera Lakukan Digitalisasi Pasar Tradisional Melalui pasar.id
Jhosse mengaku memulai budidaya gecko ini sejak masa pandemi covid-19, karena kegiatan di sekolah ditiadakan. Dijelaskan Jhosse, perawatan hewan nocturnal atau hidup di malam hari yang sangat mudah dikembangbiakkan menjadi alasan baginya untuk mengembangkan bisnis reptil ini, apalagi warnnya yang sangat variatif sangat digandrungi oleh banyak kalangan.
“Awalnya saya hobi bukan gecko ini, namun reptil yang lain, lalu saya lihat gecko ini kok banyak yang suka, lalu mulai beralih ke gecko ini. Karena perawatannya sangat mudah hanya diberi makan jangkrik 3 hari sekali akhirnya saya kembangkan bisnis reptil ini,”kata Jhosse selasa (05/03/21).
Selain warna kulitnya yang beragam, gecko yang dibudidayakannya juga mempunyai karakter berbeda dengan tokek biasa. Salah satunya, tokek hias ini tak bisa memanjat tembok serta tak menggigit manusia sehingga menjadi teman bermain yang asyik bagi para pecinta reptil.
Baca juga :
5 Rekomendasi Distro Clothing Asli Malang, Yang Mana Favorit Umak?
Begini cara Industri Kreatif Berbasis Kayu Kabupaten Malang Terus Produktif Di Masa Pandemi
Permudah Data Warga, RW Di Sumbersari Kota Malang Ini Ciptakan Aplikasi
Jhosse pun mengaku tak membutuhkan banyak ruang untuk membudidayakan gecko-gecko itu. Ia hanya menyediakan kotak semi transparan sebagai kandang bagi gecko-geckonya.
Biaya perawatan geckonya pun tergolong murah. Agar tokek hias itu selalu sehat, pemelihara cukup memberi makan berupa jangkrik dan air matang untuk minumnya.
Ia mengaku semenjak 6 bulan belakangan membudidayakan tokek Pakistan ini , ia sudah menjual hingga kejawa barat.
“Paling jauh pengiriman hingga ke Jawa Barat, pengiriman ke seluruh pulau jawa ,” ungkap remaja yang akan lulus SMK tahun ini.
Harga yang ditawarkan cukup beragam. Untuk mengadopsi reptil lucu ini, pembeli cukup menyediakan dana antara Rp 80ribu hingga Rp 250 ribu.
“Harga Gecko tergantung motif, ukuran dan tren di dunia reptil,” ujar Jhosse.
Untuk Leopard Gecko yang ia kembang biakkan di rumah ini adalah jenis Bell bold stripe dan snow radar. Dan yang paling banyak dicari oleh para pecinta reptil adlah Leopard Gecko jenis Albino tremper.
“Untuk yang saya kembang biakkan ini Leopard gecko jenis Bell bold stripe sama snow radar. Untuk yang paling banyak dicari adalah Albino tremper,”tandas Jhosse.