Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Tak Berkategori

Reaktivasi Sektor Parekraf yang Dilakukan di Era New Normal

Indiekraf.com – Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air bahkan di dunia saat ini sedang mengalami masa sulit. Hal ini tak lain karena pandemi yang masih tak kunjung mereda. Meskipun kebijakan new normal sudah berlaku di beberapa daerah, ada banyak sektor pariwisata yang justru belum bisa bangkit seperti semula. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, membahas mengenai adanya langkah strategis yaitu reaktivasi sektor parekraf di era kelaziman baru ini.

Reaktivasi Sektor Parekraf yang Dilakukan di Era New Normal
Sumber : Kemenparekraf.go.id

Reaktivasi yang Dibahas dalam Webinar Bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akrab disapa Sandiaga ini membahas mengenai langkah strategis untuk membangkitkan sektor pariwisata. Beberapa poin yang ia bahas tersebut disebutkan dalam webinar bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Webinar yang berlangsung pada Rabu (17/2) ini dimulai dengan membahas mengenai fokus persiapan 5 destinasi super prioritas (DSP).

Lima destinasi yang termasuk Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang ini disebut harus dipersiapkan dengan matang.  Selain itu, ada pula destinasi lain yang harus terus ‘digenjot’ reaktivasinya seperti Kepulauan Riau, Jakarta dan Bali. 

Pentingnya Reaktivasi pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Sandiaga menjelaskan bahwa ada alasan kuat untuk melakukan proses reaktivasi sektor parekraf. “Hal ini dilakukan mengingat ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor parekraf. Hampir 14 juta lebih di sektor pariwisata dan 20 juta di sektor ekonomi kreatif, termasuk kuliner, fesyen, dan kriya.” jelasnya. Ia melanjutkan bahwa hotel dan restoran juga merupakan sektor yang memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja.

Dengan alasan tersebut, pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas serta destinasi wisata lain harus disiapkan dengan baik dan gercep alias gerak cepat. Proses persiapan 5 DSP ini akan dilandasi dengan tiga pilar utama Kemenparekraf yaitu inovasi, adaptasi serta kolaborasi.

Inovasi untuk Produk Parekraf

Reaktivasi sektor parekraf dilakukan harus tetap menjunjung tiga pilar utama Kemenparekraf.  “Dengan inovasi kita harus bisa menciptakan produk parekraf yang baru. Selain itu, kita harus bisa beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di tengah pandemi COVID-19. Serta berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait, seperti merangkul dunia usaha, pemerintah daerah, institusi pendidikan, Kadin, komunitas, dan media,” jelas Sandiaga.

Baca Juga Desain Suatu Produk Bisa Memengaruhi Selera Pasar, Benarkah?

Show More

Related Articles