Indiekraf.com – Perkembangan dunia gim di Indonesia terus mengalami peningkatan. Beberapa studio telah berhasil merilis gim-gim barunya di tahun 2020 ini, salah satunya adalah Satriver Studio yang baru saja meluncurkan gim mobile baru mereka berjudul Last Gun. Melihat pencapaian besar tersebut, DILo Malang mengundang mereka untuk berbagi ilmu dan berdiskusi bersama dalam acara DILoTalks #11 yang diadakan secara virtual pada hari Kamis (03/12) kemarin.
Acara yang mengangkat tema “Get Revenue From Intelectual Property/Games” tersebut dibawakan langsung oleh Dailih Sugih P. S., Founder dari Satriver Studio. Sesuai dengan temanya, acara ini membahas mengenai bagaimana cara untuk memperoleh profit atau keuntungan saat kita membuat sebuah gim.
Baca juga Satriver Studio Rilis Gim Baru Berjudul Last Gun
Saat mengembangkan sebuah gim, ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan, yaitu bisnis. “Selain memikirkan tentang teknis, kita sebaiknya juga harus memperhatikan mengenai bisnis,” ujar Sugih. Jangan sampai ketika kita sudah membuat gim yang bagus, namun bingung untuk cara menjualnya.
Dalam acara tersebut, Sugih menyampaikan bahwa tahap pertama kita perlu membuat konsep terlebih dahulu. “Konsepin game kita dulu, ada yang namanya game design dokumen yang menjelaskan tentang game yang akan dibuat. Ini lumayan penting karena kalian akan berhubungan dengan limitasi, kalau ga dihitung, pembuatan gim akan molor dan tidak tepat waktu,” jelasnya.
Selanjutnya, menentukan target audience. Founder Satriver Studio tersebut beranggapan bahwa menentukan target audience adalah hal yang penting karena gim terkenal pun kadang tidak tepat sasaran. Ia mencontohkan seperti game PUBG yang mungkin target audiencenya adalah remaja usia 17 tahun keatas, namun malah banyak anak-anak yang memainkanya.
Setelah itu adalah merancang unique selling dari gim yang dibuat. Usahakan untuk memiliki hal ‘khas’ dari gim yang sudah ada. Dengan begitu, para gamers akan tertarik untuk mencobanya.
Baca juga Kisah Kesuksesan Studio Gim Dari Malang Simpleton
Terakhir adalah bagian krusial dari bisnis di industri gim, yaitu monitizing. Tentukan gim kalian akan dirilis untuk mobile atau PC. “Cuma, yang benar-benar gampang menghasilkan (uang) itu mobile. Sedangkan PC lumayan berat menurut saya pribadi,” ungkap Sugih. Hal ini dikarenakan dalam gim mobile, kita bisa mendapatkan untung dari iklan atau ads.
Kita bisa mengatur secara bebas untuk menempatkan iklan di gim yang kita buat. Pada saat berjalannya gim, diakhir, atau pada saat baru memulai gim. Namun, kita juga harus pertimbangkan agar tidak mengurangi ‘experience’ dari pemain. Jangan sampai iklan kita sampai menggangu secara berlebihan saat user memainkan gim.
“Untuk masalah marketing, kita biasanya melalui media sosial dan press release. Namun, yang paling pengaruh itu social media ads dan google ads, khususnya untuk game mobile. Harus bener-bener di planning,” ujar Galih.
Satriver Studio merupakan studio game yang ada di Kota Malang. Studio ini didirikan oleh Dalih Sugih pada tahun 2014. Hingga saat ini Satriver Studio juga memberikan layanan untuk berkreasi, berkolaborasi, dan juga menciptakan kekayaan intelektualnya sendiri.
Penulis: Achmad Faridul Himam