Indiekraf.com-Bagi masyarakat jawa khususnya mereka yang banyak hidup di seputaran aliran sungai pasti mengenal dan terbiasa dengan keberadaan ikan gabus atau kotes. di habitatnya, ikan kotes hidup di sungai berlumpur dan menjadikan ikan kecil sebagai makanan sehari-hari. biasanya, ikan ini banyak dijadikan objek memancing anak kecil untuk dipelihara di kolam atau akuarium sederhana.
Meski sempat menghilang dari peredaran, ikan kotes atau gabus, kini muncul dan semakin banyak dicari pecintanya. terlebih varian baru hasil import dari negara tetangga asia dan afrika setiap tahun terus bermunculan, dan kini dikenal sebagai ikan chana.
Baca juga :
Kini Mahasiswa Bisa Ikut Pelatihan Digital dari Kemendikbud, Gimana Caranya?
Menikmati Kudapan Bandeng “Bangzat” Di Kota Malang Yang Lagi Ramai
Mengenal Brownies Crispy Gaspole Yang Lagi Hype Di Kota Malang
Proses pemeliharaan ikan chana ini sangatlah mudah. hanya membutuhkan sirkulasi air menggunakan pompa listrik, tanpa alat pengatur suhu air atau filter pun, ikan predator ini dapat hidup di akuarium sederhana.
Karena sifat aslinya yang teritorial dan petarung, ikan chana wajib hidup terpisah. 1 akuarium hanya dapat dihuni 1 ikan chana dewasa. disaat berusia muda mereka masih dapat hidup bersama dalam 1 habitat. namun, ketika sudah beranjak dewasa terlebih memasuki usia siap kawin, sifat pemarahnya mulai muncul.
Baca juga;
Baru Diresmikan, Kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang Diprotes Netizen
Bitcoin Kini Bisa Dipakai untuk Belanja Lewat Apple Pay
5 Rekomendasi Drama Korea yang Bertema Industri Kreatif, Ada Yang Lagi Digandrungi Warganet
Selama pandemi corona permintaan ikan predator terutama chana meningkat tajam. pesanan dari pelosok nusantara mulai dari kalimantan, kota-kota di pulau jawa serta wilayah timur indonesia terus berdatangan. bahkan demi mendapatkan ikan buruan para pecintanya rela terbang ke malang.
“Kalau untuk prospek kedepan ya lumayan, ini pas pandemi penjualan cukup menanjak,” ungkap Heru Lasmono peternak ikan Chana
Meski sempat tidak mendapat tempat atau dilirik keberadaanya, harga jual ikan chana kini mencapai angka jutaan rupiah per ekor. untuk bayi ikan chana berukuran 1 hingga 2 sentimeter, laku terjual 50 ribu rupiah per ekor.
Angka tersebut melambung tinggi saat sang ikan memasuki usia dewasa, dan mulai memunculkan sifat agresif selaras dengan warna cerah yang ada di sepanjang kepala hingga ekornya. 1 rupiah per 1 sentimeter adalah harga yang lumrah disebut dikalangan kolektor.
“Awalnya memelihara chana ini banyak yang underestimate, namun kata saya,mereka belum tahu jenis jenisnya, namun sekarang setelah tahu jenisnya,karakternya banyak kok yang tertarik memelihara,” kata Heru Lasmono peternak ikan predator.
Saat ini, ketenaran ikan chana menjadi pengusik popularitas ikan cupang dan guppy yang sempat viral sejak awal pandemi corona ini.