Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifDesain ProdukIndustri KreatifKabar KreatifKota KreatifKriyaPelaku Kreatif

Peringati Hari Batik Nasional, Paguyuban Batik Kalosa Gelar Pasar IBU

Indiekraf.com-Berbagai macam produk unggulan UMKM Kecamatan Karangploso ditampilkan di Pasar IBU di komplek rest area Karangploso  Kabupaten Malang. Event yang digelar Paguyuban Batik Kalosa, Karangploso ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Batik Nasional yang jatuh pada Sabtu (02/10). Mereka berasal dari sembilan desa di Karangploso memamerkan seluruh produk unggulannya.

Ketua Paguyuban Batik Kalosa-Karangploso Kabupaten Malang Ita Fitriyah mengatakan, Pasar Ibu merupakan wadah bagi para ibu-ibu kreatif, hebat dan kuat memamerkan produk hasil kreatifitasnya.

“Kami gelar kegiatan ini  untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari Sabtu (2/10) lalu,’’ katanya

Ita mengatakan melalui kegiatan ini bukti bahwa UMKM khususnya pelaku batik dari Kabupaten Malang terutama dari Paguyuban Batik Kalosa-Karangploso memiliki motif dan kualitas yang sangat bagus dan layak disuguhkan kepada khalayak. Hal ini dibuktikan dengan digelar rutinnya tiap tahun acara hari batik nasional.

Baca juga:

Bahkan saat ini tim Batik Kalosa mengikuti kompetisi KEBAYA (Kuat Ekonomi BersAma dan BerdaYa) yang digelar Business & Export Development Organization (Bedo) tahun 2021 masuk lima besar tingkat Jawa Timur dan 15 besar Jawa dan Bali.

“Saat ini kompetisi terus berlangsung. Masih dilakukan penilaian. Melalui momen Pasar Ibu ini kami juga memohon restu dan semangat bagi seluruh anggota, untuk bisa masuk tiga besar kompetisi KEBAYA,’’ urai Ita.

Koordinator kegiatan Pasar Ibu ini juga mengatakan event tersebut digelar untuk memperdayakan UMKM. Juga sebagai peran serta dalam pencanangan program peningkatan ekonomi nasional (PEN).

Bupati Malang HM Sanusi beserta istri Hj Anis Zaidah Sanusi yang menyempatkan hadir memberi apresiasi kegiatan tersebut. Bupati Sanusi memberikan selamat kepada paguyuban Batik Kalosa Karangploso yang sudah berprestasi.

Menurut Sanusi batik merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan. Pasar Ibu menurut dia bukti upaya pelestarian warisan adiluhung budaya Indonesia. Sanusi berharap perajin batik terus berkarya, inovasi dan berkreasi.

“Sekarang batik khas Malang ini terus bertumbuh, banyak motif-motif baru diciptakan. Saya yakin, dengan kreasi-kreasi baru yang diciptakan, serta ciri dan corak yang khas, saya optimis ke depan batik yang ada di Kabupaten Malang semakin berkembang,” kata orang nomor 1 di Kabupaten Malang ini.

Sanusi berpesan perajin batik mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pameran batik maupun workshop. Karena mengikuti pameran merupakan ajang promosi. Sehingga batik khas Malang semakin dikenal dan menjadi tren fashion. Tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga dapat menembus level nasional bahkan internasional.

Baca juga:

Acara yang digelar oleh Paguyuban Batik Karangploso (Kalosa) di Rest Area- Karangploso, kabupaten Malang dengan menggandeng UMKM lain itu dimaksudkan agar tak hanya batik yang dikenal dari Karangploso  namun juga produk lain juga bisa lebih dikenal.

“Harapanya Karangploso menjadi barometer dan sentral batik tulis kabupaten Malang,”ujar Ita Fitriyah ,ketua panitia sekaligus ketua Paguyuban Batik Kalosa.

Meskipun demikian dirinya tak ingin hanya batik yang maju namun juga umkm lain bisa sinergi dan maju bersama.

Saat ini di kecamatan Karangploso sebaran pengrajin dan pembatik tulis hampir ada disetiap desa yang ada di karangploso. Bahkan rata-rata perdesa ada sekitar 2-4 kelompok pembatik tulis.

“Kalo jumlah kelompoknya per desa sekitar 2-4 klompok, dari masing-masing klompok itu rata-rata 5 sampai 10 pembatik dan kami terus dampingi dalam berkarya”tambah Ita Fitriyah, yang juga pemilik Batik Lintang .

Wanita lulusan ITN Malang ini juga mengatakan jika yang dilakukan paguyuban bukan saja pendampingan untuk produksi namun juga meningkatkan standar kualitas pembatiknya dengan mengikutkan pada uji sertifikasi-sertifikasi khususnya yang dari BNSP- LSP batik dengan standar P3.

“Jika bisa menjaga kualitasnya bisa jadi memang karangploso menjadi sentra pembatik tulis kabupaten Malang, ini harus diwadahi dengan tempat jualan seperti pasar seni di Bali,” ujar HM.Sanusi, bupati Malang, ketika hadir pada acara hari batik Nasional tersebut.

Harapannya karya pembatik-pembatik kabupaten Malang khususnya karangploso memiliki tempat untuk menjual produk-produknya.

 

Show More

Related Articles