Indiekraf com – Sebagian besar startup di Indonesia saat ini sedang mengalami kerugian akibat adanya pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi startup yang bergerak dalam 6 sektor ini.
Menurut survey yang dilakukan oleh PT Katadata Indonesia menyatakan bahwa startup yang bergerak di sektor Sistem Pembayaran, Logistik, Pertanian, Kesehatan, IT, dan Pendidikan masih memiliki kondisi yang baik.
Meski tidak sebaik di tahun 2019, namun beberapa startup masih bisa mendapatkan keuntungan.
Bahkan, jumlah startup dengan rata-rata nilai transaksi lebih dari Rp 100 miliar per bulan mengalami kenaikan dari 10,9% menjadi 13,2%.
Namun, dalam riset yang dilakukan kepada 139 eksekutif startup tersebut menyatakan bahwa 48,9% dari startup masih optimis untuk bisa bertahan hingga lebih dari 1 tahun kedepan dan terdapat 20,9% startup yang mengaku mampu bertahan hingga kuartal I di 2021.
Apa Strategi Startup Bisa Bertahan di Saat Pandemi Covid-19?
Adanya pandemi covid-19 tidak membuat startup patah semangat untuk bertahan melewatinya.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah memangkas biaya operasional. Sebanyak 35,2% startup melakukan pengurangan gaji karyawan dan 34,5% melakukan pengurangan jumlah karyawan mereka.
Untuk tetap bisa bertahan, semua startup yang ada dalam survey tersebut menganggap bahwa keberadaan infrastruktur digital seperti jangkauan pengguna internet, literasi digital, biaya koneksi, sebaran penggunaan internet serta kecepatan transfer data sangatlah penting untuk membantu para startup agar bisa bertahan dengan kondisi pandemi seperti ini.
Seperti yang kita ketahui, startup yang bergerak di bidang pariwisata sangat terpukul dengan adanya wabah tersebut. Selain karena banyak tempat wisata yang tutup, akses transportasi juga sangat dibatasi oleh pemerintah.
Akhirnya, satu persatu startup yang bergerak di bidang tersebut mengalami kerugian yang membuat mereka gulung tikar atau memutuskan untuk pivot.
Penulis: Achmad Faridul Himam
Referensi
Survei 139 Eksekutif Startup “Ekonomi Digital di Tengah Krisis COVID-19 oleh PT Katadata Indonesia
