Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifAplikasi Digital dan GameDigital Kreatif

Gunakan Konsep Multimodel Learning, Mahasiswa Kampus di Malang Ini Rancang Aplikasi Pembelajaran Alquran

Indiekraf.com-Kabar membanggakan kembali datang dari mahasiswa Univeritas Muhammadiyah Malang. Kali ini, tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Informatika UMM berhasil menorehkan prestasi dengan menyabet juara dua nasional lomba aplikasi web dan mobile. Juara itu diraih dalam event Lomba Nasional Kreatifitas Mahasiswa (LO Kreatif) 2021 yang diadakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Lembaga Layanan Pendidikan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur. Diselenggarakan sejak September, pengumuman pemenang diumumkan pada Selasa (30/11) lalu.

Mochamad Alghifary selaku ketua tim menjelaskan bahwa ide ini bermula dari kegundahannya akan pendidikan belakangan ini. Pandemi Covid-19 yang belum mereda dan pendidikan yang masih dibatasi, menghambat pembelajaran Taman Pendidikan Quran (TPQ). Bahkan menurutnya, proses pembeljaran secara daring tidak memberikan efek masif layaknya pembelajaran luring.

“Melihat hal itu, saya dan tim akhirnya memutuskan untuk merancang aplikasi yang kami sebut AJARI: Belajar Iqro. Aplikasi ini diharapkan bisa membantu proses pembelajaran TPQ dan mengaji,” ungkap Mochamad Alghifary dalam rilis yang diterima indiekraf.com.

Baca juga:

Ghifary, sapaan akrabnya memaparkan bahwa aplikasi ini memiliki konsep e-learning dan multimodal earning. Adapun multimodal learning adalah suatu konsep pembelajaran yang memiliki acuan pada  empat aspek utama. Keempat aspek tersebut ialah visual, audio, reading dan wiriting, serta kinesthetic.

“Adapun kinesthetic adalah sistem yang memungkinkan aplikasi untuk memiliki kemampuan memproses informasi melalui gerakan,” jelasnya.

Secara teknis, penggunaan aplikasi ini akan digunakan oleh dua pengguna. Pertama, yakni peserta didik atau santri. Kemudian adapula pihak kedua yakni guru atau ustad. Para santri nantinya akan mendapatkan pembelajaran iqro’, baik secara video call maupun materi yang disediakan. Sementara pihak pendidik bisa langsung memonitor progressnya melalui aplikasi dan fitur yang disediakan.

Ghifary tidak sendiri. Pada perlombaan tersebut ia ditemani tiga temannya yaitu Nur Syahfei, Hananda Gagas, dan Iskandar Sholeh. Keempatnya merupakan mahasiswa informatika yang tergabung dalam satu tim.

Baca juga:

Mereka ingin agar aplikasi yang sudahd irancang bisa berlanjut ke tahap pengembangan sleanjutnya. Mampu memberikan sistem dan fitur-fitur baru dalam rangka membantu pembelajran TPQ berbasis aplikasi.

Kemungkinan aplikasi ini akan kami launching di Playstore pada pekan depan. Semoga bisa segera digunakan dan mendapatkan respon yang baik nantinya,” pungkas Ghifary.

Show More

Related Articles