Indiekraf.com-Disetiap daerah dimanapun itu pastinya memiliki kuliner yang cukup khas dan tentunya sudah bisa dikategorikan kuliner legendaris. Di Kota Malang, Jawa Timur ada salah satu kuliner minuman es yang cukup legenda yakni Es Ketan Hitam, cendol dawet yang berada di jalan Tanimbar, kecamatan Sukun atau lebih tepatnya berada di pojok sekolah SMKN 4.
Sekilas jika melewati jalan Tanimbar tersebut hanya terlihat seperti layaknya pedagang es biasa saja, namun siapa sangka, ternyata es ketan hitam ditambah isian cendol dawet ini sudah ada sejak tahun 1960 an.
Awalnya usaha es ketan hitam ini dijalankan oleh mbah Tamsir, yang saat itu berdagang dengan cara keliling kampung, hingga akhirnya metal di jalan Tanimbar. Saat ini usaha es ketan hitam yang di gerobaknya diberi nama es Tanimbar ‘es e Grafika’ ini dilanjutkan oleh anak dan menantunya yang bernama Joni Purnomo.
Baca juga :
“Bapak Tamsir dulunya jualannya ya keliling kampung, sekitar tahun 60-an, sampai akhirnya menetap disini (Tanimbar). Dulu sekolah ini masih jaman ST (Sekolah Teknik), terus ditawari jualan di dalam sekolah,” kata Joni Purnomo anak menantu mbah Tamsir.
“Dulu juga jualan di dalam sekolah, terus kalo istirahat sudah selesai lanjut jualan di luar sekolah, ya di pojok jalan Tanimbar ini,” ungkap Joni dengan senyum khasnya.
Konsisten
Menurut Joni, yang membuat dagangannya masih banyak diburu pelanggan dari dulu adalah rasa dan mutu yang tak pernah berubah. Konsistensi yang dibangun sejak lama inilah menjadikan dagangannya tak pernah surut dimakan jaman.
“Konsistensi rasa dan mutu yang terus terjaga sejak bapak dulu menjalankan usaha ini, rasa dan mutu selalu kami jamin tak ada yang ditambahi maupun dikurangi,”ungkap Joni.
Baca juga :
Joni menambahkan, isian dari es ketan hitam ini setiap hari dibuat sendiri oleh keluarga, dan tak pernah dibuat di tempat lain, bahkan cendol dawet juga hasil racikan resep keluarga.
“Semuanya racikan sendiri, isian ketan hitam, cendol dawet juga sendiri, ya resep keluarga.Kalau rotinya dari pihak lain langsung pabrik yang punya nama besar di Malang.”tambah Joni.
Harga
Soal harga, Joni mengatakan banyak mengalami perubahan, karena setiap tahunnya harga bahan baku juga mengalami banyak perubahan.
Meski mengalami banyak perubahan, namun harga yang ditawarkan kepada masyarakat tentunya masih bisa disesuaikan dengan Ekonomi warga, maklum saja karena rata-rata yang beli es ketan hitam buatannya berasal dari warga yang ekonominya mulai tingkat bawah hingga atas.
Baca juga :
“Untuk harga semenjak Saya yang meneruskan, mulai 2500 rupiah hingga saat ini per gelas sama roti 5000 rupiah, masih sesuai di kantonglah,” kata Joni dengan tertawa.
600 Porsi
Dalam sehari, sebanyak kurang lebih 400 hingga 600 porsi bisa habis tak bersisa dibeli oleh para pelanggan setianya. Untuk roti bisa mencapai 60-70 bungkus.
“Sehari bisa menghabiskan antara 400 sampai 600 porsi, kalau rotinya bisa sampai 60 bahkan 70 bungkus,”kata Joni.